Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan harapan tinggi agar KEK Industropolis Batang dapat mencontoh keberhasilan Shenzhen, kota di China yang berkembang pesat sebagai pusat inovasi teknologi dan ekonomi. Peresmian perubahan status Kawasan Industri Terpadu Batang menjadi KEK ini sekaligus menandai tekad pemerintah untuk mengubah kawasan tersebut menjadi pusat pertumbuhan baru bagi Indonesia.
Kawasan seluas 4.300 hektar ini dikelola oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang di bawah naungan PT Danareksa, dan pembangunan dimulai sejak 2020 dengan peresmian oleh Presiden Joko Widodo pada pertengahan 2024. Prabowo menekankan bahwa pencapaian kawasan ini merupakan hasil kerja kolaboratif berbagai pihak, termasuk kontribusi pemerintah terdahulu, yang membangun fondasi kuat sebagai landasan bagi transformasi ekonomi ke depan.
Investasi yang telah masuk mencapai hampir Rp 18 triliun dengan kontribusi dari sejumlah negara, meliputi sektor-sektor strategis seperti panel surya, kaca, dan alat kesehatan. Dengan 27 perusahaan yang telah tertarik, baik yang beroperasi maupun dalam tahap pembangunan, KEK Industropolis Batang diharapkan dapat menarik investasi hingga Rp 75,8 triliun dalam lima tahun ke depan serta menciptakan puluhan ribu lapangan kerja, hingga mencapai 250.000 tenaga kerja jika operasionalnya berjalan optimal.