Dari tahun ke tahun kasus HIV AIDS semakin meningkat. Menurut data, pada Juli 2023 tercatat 2.616 warga Kabupaten Bogor mengidap HIV/AIDS, sementara 5.700 di kota Bogor tercatat sebagai ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS adalah Acquired Immuno Deficiency Syndrome yaitu sekumpulan gejala yang timbul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh. Masyarakat sendiri masih banyak yang belum paham tentang HIV/AIDS.
Direktur Lembaga Kajian Strategis Bogor, Muhsin, yang juga Sekretaris KPA Komisi Penanggulangan Daerah Kabupaten Bogor mengatakan, angka kasus tertinggi HIV/AIDS ini ada di usia produktif atau remaja. Penularan HIV/AIDS justru bukan dari kelompok kunci seperti PSK melainkan dari rumah tangga. “Seiring berjalannya teknologi dan zaman, sulit sekali untuk menjangkau populasi kunci. Dulu, kami sebagai relawan jika melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dapat dengan mudah menemui mereka, tetapi sekarang agak sulit karena mereka beraksi melalu chat,” Ujar Muhsin, Senin (9/10/2023).
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk kesembuhan ODHA. Hanya ada HRV yaitu sejenis obat untuk penahan virus. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan yang baik terharap ODHA. Selain itu, menurut Muhsin, diperlukan pengetahuan mengenai gejala-gejala apa saja jika terserang HIV/AIDS. “Saat ini kami menyusun program seperti melaksanakan tes HIV/AIDS di setiap posyandu, kami juga sudah melakukan RAD atau Rencana Aksi Daerah yang tinggal ditandatangani. Kami berharap adanya koordinasi agar terjadi kolaborasi,” ucap Muhsin.