KA Turangga bertabrakan dengan Commuterline Bandung Raya di perlintasan yang berada di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 5 Januari 2024. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menjadikan kejadian tersebut untuk melakukan evaluasi keselamatan menyeluruh, terutama terjadi saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2023/2024.
KAI resmi menutup pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang berlangsung selama 18 hari sejak 21 Desember hingga 7 Januari 2024. Selama masa Nataru tersebut, KAI melayani sekitar 3,50 juta penumpang atau rata-rata 194.766 pelanggan per hari. Didiek mengatakan, keberhasilan dalam melayani penumpang pada masa Nataru 2023/2024 akan KAI jadikan momentum untuk melakukan evaluasi secara detail dan komprehensif. Termasuk kepatuhan terhadap pelaksanaan budaya keselamatan serta aspek pelayanan.
Dia menegaskan, insan KAI berkomitmen untuk terus menciptakan inovasi dan membangun kereta api yang berkelanjutan. Dengan begitu dapat tercapai visi KAI yakni menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. Saat ini, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut berkaitan dengan kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya. Kecelakaan terjadi di kilometer 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada pukul 06.03 WIB pada 5 Januari 2024. Soerjanto menjelaskan, KNKT mmebentuk tim investigasi kecelakaan tersebut yang sudah diturunkan di tempat kejadian kecelakaan. Tim investigasi tersebut yakni Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya WS Yudisthura, Yogi Arisandi (anggota), dan Agus Marson sebagai tenaga ahli. Soerjanto menegaskan, KNKT akan membuat analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan tersebut. Selain itu juga berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait lainnya.