Judi online saat kini makin marak bahkan di kalanan pelajar dan mahasiswa. Perencana Keuangan PINA.id Sayoga Risdya Prasetyo mengungkapkan fenomena tersebut membuktikan kurangnya literasi keuangan di kalangan masyarakat. Menurutnya, fenomena judi online cukup memprihatinkan. Sayoga mehgatakan, berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sejak awal 2023 hingga saat ini total angka transaksi masyarakat Indonesia dalam judi online sudah mencapai angka Rp 200 triliun.
Fenomena tersebut semakin miris, karena judi online mulai marak di kalangan mahasiswa dan pelajar. Pada beberapa kasus, Sayoga menemukan mahasiswa yang terjerat pinjaman online juga menggadai aset orang tua demi bermain judi online. Dari kasus tersebut, Sayoga menilai efeknya cukup panjang mulai dari kesulitan keuangan, putus kuliah, hingga terpaksa terapi ke psikiater karena kesehatan jiwanya terganggu. Dia melihat fenomena tersebut memang berakar dari hal yang sama yaitu urangnya literasi keuangan di masyarakat sehingga generasi muda banyak yang mudah terhasut iming iming kekayaan instan lewat judi online.