Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK menyamakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan masjid. Dua lembaga itu hanya bisa berfungsi efektif kalau terbebas dari kepentingan politik. Karena itu, JK berharap agar KPK bersikap independen. Jangan terpengaruh kepentingan politik tertentu. “Jangan terjadi suatu pengaruh politik masuk ke situ (KPK) seperti banyak diisukan,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) itu.
JK pun mengapresiasi keberadaan dewan pengawas (Dewas) KPK untuk memeriksa personel maupun pimpinan lembaga antirasuah itu yang bermasalah atau bermain politik. “Itu adalah mekanisme yang bagus dan harus berjalan,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikan JK saat KPK tengah dideru banyak masalah berkaitan dengan independensi. Pertama, kasus pemberhentian Brigjen Pol Endar Priantoro dari jabatan Direktur Penyelidikan KPK meski tidak disetujui Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Kedua, kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan korupsi di Kementerian ESDM. Kedua kasus tersebut sudah dilaporkan ke Dewas KPK.