Pelaku wisata Labuan Bajo memprotes kenaikan tarif Pulau Padar dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Kenaikan tiket tersebut dikhawatirkan menurunkan jumlah wisatawan yang berunjung ke kewasan tersebut. Protes tersebut tercantum dalam surat terbuka kepada Pesiden joko Widodo yang ditandatangani Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita Manggarai Raya, Evodius Gonsomer, Kamis (4/5). Hal itu terjadi jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN 2023 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, pada 9-11 Mei 2023.
External Relation Officer Gabungan Usaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia atau Gahawiri Cabang Labuan Bajo, Budi Widjaja, mengatakan kenaikan tarif naturalist guide ini dilaksanakan secara sepihak tanpa adanya komunikasi yang transparan dengan berbagai pihak. Kenaikan tarif tersebut bahkan mencapai 1000%. Sebelumnya, tarif naturalist guide PT Flobamor sebesar Rp 120.000 per lima orang baik untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Mulai 15 April 2023, tarif tersebut naik untuk wisatawan domestik menjadi Rp 250.000 per orang untuk wisatawan domestik atau naik 1.000%. Sementara tarif wisatawan mancanegara menjadi Rp 400.000 per orang atau naik 1.666%.
Budi mengatakan, hal itu dapat memberatkan operator travel, karena telah menjual harga paket termasuk tiket. Dia juga memprotes praktek monopoli yang kuat karena setiap wisatawan di Labuan Bajo wajib menggunakan jasa naturalist guide PT Floamor. “Kami menemukan situasi yang kacau di lapangan dengan adanya kenaikan harga tersebut. Adanya keributan pada saat berkunjung ke detinasi wisata dapat membuat tamu menjadi menjadi tidak nyaman dengan kondisi tempat wisata yang chaotic,” ujarnya.