Indonesia dan Singapura telah menjalin kerja sama dalam upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Khususnya untuk penguasaan teknologi industri 4.0. Kolaborasi kedua negara itu guna mendukung percepatan tranformasi digital di sektor industri manufaktur. Maka memacu produktivitas dan daya saing. “Kementerian Perindustrian melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) sudah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Singapura melalui Singapore Institute of Technical Education Services (ITEES). Didukung oleh Temasek Foundation,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan.
Ia menyatakan, dalam kolaborasi tersebut, pihaknya telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan pelatihan pada 2022. Di antaranya program Pendidikan dan Pelatihan Transformasi Industri 4.0, dengan Leaders Training Workshop (LTW) dan Post-Training Sharing Workshop (PSW), yang masing-masing terdiri dari dua angkatan. Rangkaian kegiatan pelatihan tersebut, total diikuti sebanyak 51 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bawah naungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut CEO ITEES Singapura Bruce Poh, kepemimpinan merupakan kunci mengembangkan institusi Technical and Vocational Education and Training (TVET) baik. Sekaligus mendorong transformasi TVET yang sukses. Indonesia dan Singapura telah sepakat melanjutkan program kerja sama antara BPSDMI dan Singapura terkait program digitalisasi TVET di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Kemenperin pun akan terus mendukung pengembangan program pendidikan vokasi guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.