Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan data STATISTA menyebut Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara paling banyak dilanda gempa. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan berdasarkan data STATISTA periode 1990 sampai dengan 2024, Indonesia berada di urutan kedua dengan 166 kali gempa besar setelah China yang sebanyak 186 kali gempa. Ia mengemukakan di Indonesia terdapat 13 segmen subduksi lempeng, lebih dari 295 sesar aktif, termasuk yang belum terpetakan.
Daryono mengatakan hingga 2023 BMKG terus melakukan kegiatan penguatan Literasi Kebencanaan Gempabumi dan Tsunami dengan menyusun buku-buku sains populer bertemakan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami. Ia menambahkan BMKG juga melakukan kegiatan penguatan kapasitas Mitra BMKG dan masyarakat di daerah rawan bencana gempa bumi tsunami melalui program Sekolah Lapangan Gempabumi dan Tsunami (SLG) untuk stakeholder/masyarakat dan BMKG Goes to School (BGTS) untuk siswa sekolah.