Pemerintah Indonesia mengecam tindakan pasukan Israel atau Israel Defense Forces (IDF) yang turut melukai dua prajurit TNI yang tergabung ke dalam misi pasukan perdamaian di Lebanon (UNIFIL). Sikap itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang dibagikan oleh Juru Bicara Kemenlu Roy Soemirat.
Dalam keterangan tersebut dijelaskan bahwa serangan IDF melukai dua prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL. Keduanya disebut mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau, markas kontingen Indonesia di Naqoura. Luka yang dialami dua personel tersebut disebabkan dari luncuran peluru Tank Merkava IDF.
Terkait kejadian ini, Menlu sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda FHQSU (Force Headquarter Support Unit). Terhadap serangan ini, UNIFIL juga telah mengeluarkan pernyataan mendesak IDF untuk patuhi kewajiban dalam pastikan keamanan dan keselamatan personel dan premise PBB. Indonesia juga meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan. Terakhir, Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban. Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto telah mengonfirmasi adanya prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian di Lebanon terluka akibat Rekoset dari Tank Israel.