Perpaduan transportasi tradisional dan modern akan dihadirkan dalam kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Demikian disampaikan melalui Deputi Transformasi Hijau dan Digital IKN Mohammed Ali Berawi. “Perpaduan transportasi meliputi taksi terbang dan kereta api tanpa rel. Selain itu, kapal tradisional pinisi juga akan meramaikan transportasi publik di IKN,” kata Berawi dalam keterangan pers ditulis, Senin (5/8/2024).
Berawi menyatakan, taksi terbang kini menjadi bagian dari rencana Indonesia untuk membangun IKN sebagai kawasan metropolitan berteknologi tinggi. Diungkapkan, prototipe pesawat dioperasikan dengan atau tanpa awak akan mengudara di langit Samarinda dekat IKN awal pekan ini. “Taksi tebang atau dikenal dengan sebutan sky taxi dirancang untuk mengangkut empat penumpang dan seorang pilot. Meluncur di udara dengan kecepatan 50 kilometer per jam, mencapai ketinggian 50 meter.” kata Berawi.
Namun, taksi terbang ini masih dalam uji coba karen masih perlu kajian teknis terutama untuk keamanan. Kemudian, lanjut Berawi, masih perlu kajian kelayakan dan kajian regulasi pemanfaatan ruang udara. “Diprediksi sky taxi dapat beroperasi secara komersial sekitar lima tahun lagi atau di tahun 2030. Taksi terbang ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Hyundai Motor Group.” ucap Berawi. Berawi mengatakan keberhasilan uji terbang nantinya menjadi bukti minat dan keseriusan perusahaan global turut serta mengembangkan IKN. “Tapi harapannya dengan Indonesia masuk ke dalam masa uji coba bersama ini, kita akan menjadi salah satu player/pengguna,” katanya.