IBC Perlu Rp217 T untuk Bikin Baterai Listrik Made In Indonesia

Indonesia Battery Corporation (IBC) membutuhkan anggaran hingga Rp217 triliun untuk mengembangkan baterai listrik made in Indonesia alias buatan dalam negeri. Kendati membutuhkan dana besar, ia menilai hal tersebut akan sebanding dengan nilai tambah yang diterima Indonesia. Bahkan, bisa mencapai 11 kali lipat dari nilai ekspor nikel dalam negeri.

Selain membutuhkan dana besar, waktu yang ditempuh untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik juga cukup lama. Setidaknya butuh waktu empat tahun untuk bisa merilis baterai listrik buatan Indonesia. “Walaupun kita sudah bermitra (dengan produsen baterai listrik) di dunia, itu kita akan membutuhkan hampir empat tahun untuk bisa mendapatkan baterai cell dari nikel Indonesia,” jelasnya.

Proses pengembangan industri baterai listrik di Tanah Air diharapkan bisa sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik. Setidaknya dalam satu dekade ke depan penggunanya bisa naik tajam. IBC menargetkan pengguna motor listrik bisa naik menjadi 12 juta dan untuk pengguna mobil listrik sebanyak 1 juta pada 2035 mendatang.

Search