Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengaku harga material bahan bangunan saat ini terus mengalami kenaikan. Menurutnya, adanya kenaikan material bangunan sangat membebani para pengembang perumahan subsidi jika tidak diiringi dengan kenaikan harga rumah. REI mengusulkan agar kenaikan harga atas rumah subsidi mencapai 10 persen sampai 15 persen, namun berdasarkan hasil diskusi dengan Kementerian PUPR disepakati kenaikan harga rumah subsidi sebesar 7 persen.
Kenaikan batas atas harga rumah subsidi diperkirakan akan terjadi pada pertengahan tahun 2022. Saat ini, masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait aturan harga rumah bebas PPN. Selain rumah subsidi, menurut Totok kenaikan harga juga akan terjadi pada segmen rumah non-subsidi. Hanya saja, besaran kenaikannya tergantung pada mekanisme pasar.