Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyebutkan harga beras telah mengalami kenaikan selama periode Juli hingga September 2022 yang bahkan telah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Harga rata-rata beras medium per 30 September berada di 9.834 rupiah per kg atau sudah melebihi HET 9.450 rupiah per kg.
Arief menyatakan kenaikan harga beras tidak bisa dihindari karena pupuk, biaya tanam, dan biaya distribusi naik. Namun Arief menyayangkan tingginya kenaikan harga beras sehingga melebihi HET. Terhadap kenaikan ini dibutuhkan respons cepat dan penanganan bersama seluruh stakeholder agar bulan Oktober harga beras di tingkat konsumen dapat kembali turun sesuai HET.
Arief mengatakan upaya yang akan terus digenjot guna stabilisasi harga beras adalah dengan meningkatkan operasi pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui Perum Bulog. KPSH merupakan bentuk intervensi pemerintah dengan menyalurkan stok beras pemerintah kepada pedagang atau konsumen dengan harga terjangkau di bawah HET. Peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga harus terus didorong melalui peningkatan stok beras Bulog. Menurut Arief, stok CBP di Gudang Bulog saat ini sekitar 800 ribu ton, jumlah tersebut akan terus ditingkatkan melalui aksi penyerapan.