Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, sejumlah langkah telah dilakukan untuk menstabilkan harga beras. Pasokan di Bulog juga akan dijaga tetap aman. “Stok Bulog ada 1,2 juta ton. Pasokan untuk Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga dinaikkan dari 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton,” kata Menko Airlangga usai melakukan pencoblosan di TPS 05, SMKN 6 Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Pemerintah, tambah Airlangga, juga berupaya untuk mempermudah distribusi beras ke daerah-daerah. Sehingga, diharapkan kebutuhan beras di setiap daerah dapat terpenuhi. “Artinya, biasanya kan SPHP 5 kg, untuk beberapa wilayah distribusi silakan pakai kiloan yang lebih besar. Tapi di lapangan diberi kesempatan untuk melakukan repackaging dari katakanlah 25 kilo, 50 kilo, ke 5 kilo dan ongkosnya akan diganti,” ujarnya.
Menko Airlangga juga menepis tudingan mahalnya harga beras karena adanya bansos pangan. Bansos pangan, tambahnya, sudah dilakukan sejak tahun 2023 dan akan jalan terus. Sampai hari ini, dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga beras masih tinggi. Harga beras medium dan premium masih di atas Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Harga Eceran Tertinggi (HET) beras ditetapkan sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium. Sementara, HET beras premium ditetapkan Rp13.900 -Rp14.800 per kilogram. Hari ini, harga rata-rata beras medium antara Rp13.350-Rp14.200 per kilogram. Sedangkan harga beras premium di kisaran Rp15.250-Rp15.350 per kilogram.