Kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran di Jawa Tengah, khususnya ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor padat karya. Pangsa ekspor Jawa Tengah diketahui didominasi oleh Amerika Serikat, yang pada tahun 2024 tercatat mencapai 41,53 persen dengan nilai ekspor sebesar 4.470 juta dollar AS. Jepang dan Cina masing-masing berkontribusi sebesar 8,45 persen dan 6,10 persen, sedangkan negara-negara lain seperti Belanda, Jerman, dan Korea Selatan menyumbang sekitar 3 persen. Produk yang paling berisiko terdampak tarif baru tersebut adalah alas kaki dan pakaian jadi, yang sebagian besar telah dikontrak oleh pembeli dari Amerika. Situasi ini dinilai berpotensi mengganggu stabilitas tenaga kerja di industri ekspor unggulan Jateng.
Langkah antisipatif tengah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meminimalkan dampak tarif baru tersebut, salah satunya dengan mendorong diversifikasi tujuan ekspor. Koordinasi telah dilakukan bersama pelaku usaha agar ketergantungan terhadap pasar Amerika bisa dikurangi. Ditekankan bahwa peluang ekspor ke negara lain perlu dibuka lebih luas guna menjaga kesinambungan produksi dan mencegah PHK massal. Produk-produk yang selama ini bergantung pada buyer Amerika diharapkan bisa dialihkan ke pasar alternatif. Dengan strategi ini, diharapkan sektor padat karya tetap berjalan dan kesejahteraan buruh tetap terjaga.
Potensi perluasan pasar ekspor ke negara-negara baru dipandang sangat menjanjikan dan akan terus didorong. Dampak negatif dari kebijakan tarif Trump diupayakan untuk diminimalkan agar iklim investasi tetap kondusif dan penyerapan tenaga kerja tidak terganggu. Meskipun dinamika perdagangan global terus berubah, Jawa Tengah masih mencatatkan surplus ekspor non-migas yang diperkirakan mencapai 10.763 juta dollar AS pada 2025. Sementara itu, impor non-migas diperkirakan hanya sebesar 7.842 juta dollar AS. Pemerintah daerah berharap tren positif ini dapat dipertahankan dengan mendorong investasi dan memperluas pangsa pasar ekspor.