Ekonom Ingatkan Dampak Kenaikan Harga Rumah Subsidi 7 Persen

Rencana kenaikan harga rumah subsidi sebesar 7 persen pada tahun ini dinilai memberatkan bagi masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira. Bhima mengatakan rencana kenaikan harga rumah rumah subsidi tidak ideal, karena dinilai terlalu tinggi. Apalagi rumah bersubsidi menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Bhima menyarankan agar pemerintah dan pengembang memperhitungkan kembali biaya yang bisa dihemat atau perlu penambahan alokasi subsidi sehingga kenaikan harga masih bisa dicegah. Saat ini masyarakat berpenghasilan rendah tidak hanya diberatkan karena kenaikan harga pangan dan energi tetapi juga ada resiko naiknya suku bunga KPR, sehingga kenaikan harga justru dikhawatirkan akan mengurangi minat masyarakat untuk membeli rumah. Bhima menilai menahan harga rumah subsidi sepanjang 2022 merupakan pilihan yang rasional saat ini agar sektor properti bisa bangkit.

Search