Ustaz Abu Bakar Ba’asyir , pendiri Ponpes Islam Al-Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo akhirnya mengakui Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Pengakuan ini sekaligus mengakhiri perlawanan Ba’asyir terhadap azas tunggal Pancasila yang dulu diyakininya bertentangan dengan Islam. “Indonesia berdasar Pancasila itu mengapa disetujui ulama? Karena dasarnya adalah tauhid. Ketuhanan yang Maha Esa,” ujar Ba’asyir dalam video pernyataan terbuka, dikutip Rabu (3/7/2022). Menurut dia, inilah yang sekarang dipahaminya setelah berpuluh-puluh tahun menentang Pancasila.
Dulu, Ba’asyir memandang pengakuan terhadap Pancasila sama halnya mengingkari Islam, yang berarti dosa besar. ”Dulunya saya, Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, ndak mungkin para ulama menyetujui dasar negara syirik. Itu ndak mungkin. Karena ulama itu mestinya niatnya ikhlas. Saya rasa cukup sekian saja,” ujar Ba’asyir.
Abu Bakar Ba’asyir selama ini dianggap sebagai tokoh yang tetap gigih melawan penerapan azas tunggal Pancasila. Dia sendiri dijebloskan ke penjara selama 15 tahun karena tuduhan keterlibatannya dalam terorisme. Ba’asyir keluar dari Lapas Gunung Sindur, penjara terakhir yang dihuninya, pada Jumat, 8 Januari 2021 silam.