Dongkrak Jumlah Petani Milenial, Ini Langkah Kementan

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan berbagai program Kementerian Pertanian (Kementan) yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi petani milenial di Indonesia, mengingat saat ini sektor pertanian didominasi generasi yang lebih tua. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 38,02 persen petani merupakan generasi baby boomers berusia 41-56 tahun, sementara petani muda hanya mencapai 21,93 persen atau sekitar 6,2 juta orang.  “Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Pertanian mendorong pertumbuhan petani muda melalui program Duta Petani Milenial (DPM) sebanyak 2,5 juta hingga tahun 2024,” kata Sudaryono.

Selain DPM, Kementan juga meluncurkan berbagai inisiatif lain seperti Duta Petani Andalan (DPA), Penerapan Digitalisasi Pertanian (PDP), Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), dan program magang ke luar negeri. Program-program ini bertujuan untuk memulihkan ekonomi masyarakat pertanian, menumbuhkan kewirausahaan, serta meningkatkan produksi pangan dan peternakan. Sudaryono mengajak generasi muda untuk terlibat dalam program ini dan menyampaikan bahwa petani milenial, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 4 Tahun 2019, adalah mereka yang berusia 19 hingga 39 tahun dan adaptif terhadap teknologi digital.

Sudaryono menekankan pentingnya peran milenial dalam membawa perubahan di sektor pertanian melalui teknologi digital yang dapat mendukung produktivitas dan ketahanan pangan. Ia mengajak generasi muda untuk aktif menciptakan solusi inovatif, seperti platform digital yang memfasilitasi interaksi antara petani dan konsumen serta mendukung usaha kecil dan menengah. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan generasi muda juga dinilai penting untuk mengembangkan inovasi dalam pengelolaan sumber daya, pemasaran, dan distribusi produk pertanian.

Search