Dokter Sebut Tingkat Kematian akibat Kanker Pankreas Tinggi

Dokter Bedah Digestif RS Buleleng Bali dr. Cokorda Gde Partha menyebut tingkat mortalitas (kematian) penyakit kanker Pankreas sangat tinggi.  Untuk itu, ia meminta masyarakat waspada dengan penyakit kanker Pankreas tersebut. Ia mengungkapkan bahwa biasanya penyakit ini terdeteksi stadiumnya berada di Stadium 3 ke atas. Sehingga harapan hidupnya berkurang. “Ini harus menjadi perhatian masyarakat,” ujarnya.

Cokorda menekankan pentingnya mengantisipasi penyakit Kanker Pankreas ini. Menurutnya, antisipasi ini agar masyarakat dapat mendeteksi sejak awal. “Harus diperhatikan gejala-gejala yang ditimbulkannya, karena gejala yang ditimbulkannya terkadang unik,” kata dia. Menurut Cokorda, gejala-gejala tersebut berasal dari tiga saluran yang saling berhubungan. Saluran ini, lanjut dia, bisa menimbulkan gejala awal dari penyakit Kanker Pankreas ini. “Yang pertama itu dari saluran empedu. Kalau ini yang terkena maka gejala awalnya pasien akan menjadi kuning,” ujarnya.

Yang kedua, katanya, kalau saluran pankreas yang terkena, maka akan berdampak pada enzim pankreasnya. Menurut Cokorda, enzim-enzim Pankreas ini nantinya digunakan untuk mencernakan makanan seperti lemak, protein, dan karbohidrat. “Tentunya tidak akan sempurna karena ada hambatan keluarnya cairan Pankreas. Sehingga kalau pencernaan lemak terganggu orangnya tambah kurung,” ucapnya. Yang ketiga, ujarnya, dapat terkena saluran pencernaan di Duodenum yang menuju usus 12 jari. Menurut Cokorda, jika seseorang terkena di saluran tersebut maka gejalanya buang air besarnya agak hitam. “Karena agak sering terjadi pendarahan di situ,” ujarnya. Sebelumnya, mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Selasa (2/1/2023). Ia meninggal usai menjalani perawatan di RSCM selama hampir dua bulan karena mengidap kanker pankreas Stadium 4.

Search