Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Jawa Tengah, menyampaikan pencemar Bengawan Solo kebanyakan limbah domestik. Kondisi itu menunjukkan bahwa masih banyak rumah tangga yang membuang limbah domestik ke aliran Bengawan Solo. Kepala Bidang Penataan, Pengendalian, dan Pengelolaan Lingkungan DLH Kota Surakarta Budiyono mengatakan, tidak sedikit pula pencemar Bengawan Solo yang berasal dari kegiatan industri di daerah hulu sungai. Ia mengatakan bahwa pemantauan tingkat pencemaran Bengawan Solo dilakukan dengan secara berkala mengambil sampel air sungai dan memeriksanya.
Guna menekan pencemaran limbah industri di aliran sungai, menurut dia, Pemkot Solo sudah memfasilitasi pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di beberapa pusat kegiatan industri serta usaha kecil dan menengah (UKM).
Sementara itu, mengenai fenomena munculnya ikan-ikan ke permukaan air yang sebelumnya terjadi di Bengawan Solo, Budiyono mengatakan penyebabnya belum diketahui secara pasti. Sebelumnya, fenomena pladu atau munculnya ikan-ikan ke permukaan air dilaporkan terjadi di bagian Bengawan Solo yang ada di wilayah Kampung Sewu, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Kota Solo. Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe) Budi Utomo mengemukakan kemungkinan fenomena itu terjadi karena pencemaran air sungai.