Meski diterpa sanksi internasional, Iran mampu mengembangkan teknologi militernya hingga mampu menghantam pertahanan Israel yang terkenal canggih, termasuk menjatuhkan jet tempur F-35 dengan sistem rudal buatan sendiri, Bavar-373. Kemajuan ini tidak terlepas dari investasi panjang Iran dalam riset teknologi sejak era Shah Pahlavi, yang dilanjutkan oleh Republik Islam Iran pasca Revolusi 1979. Pemerintah Iran mengadopsi strategi ekonomi berbasis pengetahuan dan mendorong inovasi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam.
Iran juga aktif membangun ekosistem inovatif melalui pendirian universitas teknik unggulan, taman teknologi seperti Pardis, serta mendukung start-up berbasis sains dan teknologi. Bidang unggulannya mencakup bioteknologi, nanoteknologi, AI, energi terbarukan, hingga teknologi laser, di mana Iran menempati posisi ke-5 dunia. Dukungan sistemik ini—meski minim dari sisi finansial langsung—diperkuat dengan inisiatif pendidikan, regulasi pro-inovasi, dan partisipasi tinggi pemuda, menjadikan Iran tetap relevan dan tangguh secara teknologi di tengah tekanan geopolitik global.