Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sedang menyiapkan sistem dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) melalui kolaborasi dengan perusahaan teknologi swasta guna membantu mengurai kemacetan di ibu kota. AI itu disiapkan beroperasi pada 2023 dengan menganalisis beberapa titik di persimpangan lalu lintas yang kerap mengalami kemacetan.
Adapun teknologi kecerdasan buatan yang digunakan untuk proyek ini berupa machine learning dan cloud. Proyek tersebut bernama Green Light dan DKI Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan AI untuk membantu menganalisis kondisi kemacetan kota. Diharapkan selain dapat mengurangi kemacetan, pemanfaatan AI itu bisa membantu masyarakat dalam efisiensi bahan bakar kendaraan serta membantu mengurangi polusi. Pihak swasta yang berkolaborasi dalam proyek Green Light ini ialah Google Indonesia dan telah dikukuhkan dalam nota kesepahaman yang diteken pada November 2022.
Proyek ini sebelumnya sudah diterapkan di beberapa kota yang kerap menjadi titik kemacetan di negara-negara lain. Salah satu contoh keberhasilan proyek ini ialah di Kota Bengalore, India, dengan membantu efisiensi mobilitas hingga 20 persen dari kondisi kemacetan normal. Menariknya, AI yang digunakan tidak membutuhkan biaya tambahan saat beroperasi dan mampu memberikan rekomendasi yang juga efisien dalam praktiknya.