Diminta Tak PHK, Toyota Indonesia Harap Pemerintah Siram Insentif

Toyota menjadi salah satu pabrikan otomotif yang diminta secara langsung oleh pemerintah Indonesia menjaga para pekerja di Tanah Air dari badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), imbas lesunya pasar otomotif akibat tekanan ekonomi saat ini. Namun hal tersebut sebetulnya tak bisa secara cuma-cuma diberikan sebab di balik kesiapan perusahaan, merek Jepang ini menyimpan harapan besar kepada pemerintah membantu memulihkan pasar.

Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM), menyampaikan, pada dasarnya perusahaan selalu berupaya menjaga para karyawan agar tidak terkena PHK apapun yang terjadi. Lantas untuk mendukung itu semua, Jap bilang pihaknya punya harapan ingin dibantu pemerintah dengan memberikan insentif, baik fiskal maupun nonfiskal. Dukungan insentif pada masa sulit seperti sekarang dinilai dapat membuat industri lebih bergairah sehingga dapat memberi angin segar pada sektor otomotif.

Jap memberi contoh bentuk insentif yang diharapkan, yaitu Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah. Kebijakan itu dinilai mampu meningkatkan penjualan mobil secara singkat di Tanah Air pada medio krisis pandemi Covid-19 di Indonesia. Karena aturan itu penjualan mobil kembali ke level 1 juta unit setahun.

Search