Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mewabah yang menjangkiti 1.619 jiwa di Provinsi Banten di awal tahun 2024. Sementara, yang tertinggi adalah Kabupaten Tangerang yang mencapai 640 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, total warga Banten yang terkena DBD ada 1.619 orang. Seluruhnya terjangkit diawal tahun 2024 ini.
Dari ribuan warga yang terjangkit DBD, sambung Ati, delapan di antaranya meninggal dunia karena lambat tertangani oleh medis. “Sedangkan kasus kematian di Kabupaten Tangerang dan Lebak masing-masing empat kasus,” ujarnya, Rabu (28/2/2024). Ia merinci, untuk Kabupaten Tangerang terdapat 640 kasus, Kabupaten Lebak 459 kasus, Kabupaten Pandeglang 308 kasus dan Kota Tangerang Selatan 70 kasus. Kemudian, Kabupaten Serang 61 kasus, Kota Serang 44 kasus, Kota Cilegon 27 kasus serta Kota Tangerang 10 kasus.
Ati menjelaskan, penyebab tingginya kasus DBD di Banten dikarenakan adanya perubahan iklim dengan suhu yang memanas serta fenomena El Nino. “Curah hujan yang tidak menentu menyebabkan timbulnya banyak genangan air yang menjadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti,” kata Ati. Selain itu, penderita memiliki riwayat infeksi virus dengue, terutama anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh yang banyak kasusnya. Untuk menekan angka kasus, Dinkes Provinsi Banten melakukan pencegahan dan pengendalian dengan membuat surat edaran kewaspadaan dini.