Kasus Covid-19 di Thailand melonjak tajam menjadi 33.030 dalam periode 11–17 Mei. Angka itu berdasarkan data terbaru Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, dilansir dari Bangkok Post, Rabu (21/5/2025). Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan, dua kali lipat dari jumlah lebih dari 16 ribu kasus yang tercatat pada minggu sebelumnya. Dari total kasus tersebut, 1.918 pasien dirawat di rumah sakit. Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus, masing-masing satu di provinsi Sukhothai dan Kanchanaburi. Bangkok mencatat jumlah kasus tertinggi, yakni 6.290 pasien.
Provinsi lain yang juga melaporkan angka tinggi adalah Chon Buri (2.573 kasus), Rayong (1.680), Nonthaburi (1.482), dan Samut Prakan (1.442). Mayoritas kasus ini terjadi pada kelompok usia 30 hingga 39 tahun. Kementerian Kesehatan Masyarakat menyebut situasi tersebut tidak mengkhawatirkan. Pernyataan tersebut dikritik oleh Dr Thira Woratanarat dari Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn. Dr Thira menegaskan, kasus Covid-19 telah meningkat selama 11 minggu berturut-turut. Ia memperkirakan jumlahnya bisa kembali meningkat dua kali lipat dalam minggu mendatang.
Pemerintah Kota Bangkok mulai memperketat pengendalian penyakit, terutama di kalangan anak-anak, seiring dimulainya semester baru. Rumah sakit diinstruksikan bersiap dengan tenaga medis, obat-obatan, vaksin, serta tempat tidur tambahan. Prioritas perawatan diberikan kepada balita usia 0–4 tahun, lansia, pasien yang tidak dapat bangun dari tempat tidur, dan penderita penyakit kronis. Warga diimbau kembali mengenakan masker dan segera melakukan tes ATK jika mengalami gejala. Direktur Departemen Kesehatan BMA, Pawinee Rungtonkit menyatakan, Tim Pengawasan dan Respons Cepat akan diterjunkan ke lokasi-lokasi dengan lonjakan kasus. Tim tersebut akan mendukung pelaksanaan langkah-langkah pengendalian penyakit di lapangan. Jika ditemukan lebih dari lima siswa yang terinfeksi dalam satu sekolah, pihak sekolah diwajibkan segera melapor kepada otoritas terkait. Pemerintah terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah antisipatif guna mencegah penyebaran lebih luas di tengah masyarakat.