Cegah dan Deteksi Dini Gangguan Ginjal Akut pada Anak

Kasus gagal ginjal akut misterius pada anak terus bertambah. Hingga Senin (24/10/2022) lalu, kumulatif gagal ginjal akut pada anak di Jakarta mencapai 90 kasus. Sebanyak 47 kasus di antaranya meninggal dunia. Dengan maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengimbau orangtua untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai cara untuk mencegah infeksi menular melalui udara dan saluran pencernaan, yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga ventilasi udara tetap baik.

“Memakai masker, prokes (protokol kesehatan) tetap dijalankan, menjaga jarak, mencuci tangan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” kata, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Luigi dalam webinar, Selasa (25/10/2022). Luigi mengingatkan agar orangtua segera memeriksakan anaknya yang sakit ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai diagnosis. Kemudian lakukan pemeriksaan lebih lanjut jika keluhan atau gejala tak kunjung membaik setelah 2 sampai 3 hari. “Kalau memang curiga ada gangguan fungsi ginjal cukup konsumsi air putih dan makanan yang sehat dan bergizi,” ucap Luigi.

Luigi meminta kepada orangtua yang anaknya sedang demam untuk mengompres air hangat sebelum memberikan obat penurun panas, hindari konsumsi obat-obat keras tanpa resep dokter. Juga jangan lupa untuk mengecek urine anak dengan baik. Jika terdapat penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan tidak sama sekali buang air kecil dalam 12 jam, segera datang ke puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Search