ulog Kabupaten Karawang, Jabar, mengalami kesulitan menyerap gabah untuk beras cadangan pangan pemerintah menyusul tingginya harga gabah petani, sehingga penyerapan gabah sementara ini dilakukan untuk beras komersil. Kepala Sub Divre Perum Bulog Karawang, Yuliani Alzam, disela operasi pasar murah di Karawang, Rabu (20/9/2023) mengakui saat ini cukup sulit menyerap gabah petani untuk dijadikan beras cadangan pangan pemerintah, karena harga gabah yang lebih tinggi dibanding dengan standar Bulog.
Menurut dia, saat ini realisasi penyerapan gabah oleh Bulog Karawang masih di bawah 50 persen dari target sekitar 34 ribu ton. Namun Yuliani mengaku optimis target penyerapan gabah dapat tercapai hingga akhir tahun. Pihaknya juga optimis beras cadangan pemerintah untuk wilayah yang menjadi tanggung jawab Bulog Karawang, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Karawang, dapat tercukupi hingga tahun depan.
Ia menyebutkan kalau saat ini stok beras di gudang wilayah Karawang mencapai sekitar 18.500 ton. Terdiri atas beras impor dan beras produksi dalam negeri. “Stok beras itu (persentasenya), antara berisi beras impor dan beras dalam negeri, 50:50. Karena memang beras dalam negeri kan sebelumnya banyak dikeluarkan untuk bantuan pangan tahap pertama,” katanya. Saat musin panen tiba, Bulog Karawang akan memaksimalkan penyerapan beras untuk cadangan pangan pemerintah dengan harga pembelian Rp 5.500.