Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Syaiful Bakhri mendukung pengembangan investasi pangan dan kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur melalui teknologi iradiasi. Syaiful Bakhri di Samarinda, Senin, menjelaskan, teknologi iradiasi adalah metode penyinaran bahan dengan objek makanan ataupun alat medis, dengan gelombang energi radiasi terukur untuk tujuan tertentu, seperti memperpanjang umur simpan, mengurangi atau menghilangkan mikroorganisme berbahaya, dan menghambat proses pematangan atau pertunasan.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan pada prinsipnya Pemprov Kaltim mendukung pengembangan investasi melalui iradiasi pangan dan kesehatan di Kaltim. Terutama program pangan, diharapkan mampu menambah pendapatan asli daerah dari implementasi teknologi nuklir.
Wagub Seno mengakui saat ini ada produk lokal asal Kaltim yang sedang diuji di Surabaya dan dapat di ekspor melalui Provinsi Kaltim. Menurut Wagub, ini peluang bagi Pemprov Kaltim untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) yang dapat dilakukan Brida Kaltim. Termasuk, produk andalan Kaltim untuk di ekspor, seperti pisang kepok asal Kutai Timur. Produk tersebut, lanjut Wagub Seno, dapat dilakukan proses iradiasi, sehingga bisa lebih awet lagi produknya.