Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berencana menginisiasi pengembangan vaksin demam berdarah dengue (DBD) buatan Indonesia. Hal itu disampaikan Peneliti Pengembangan Vaksin di Pusat Riset Vaksin dan Obat Organisasi Riset Kesehatan BRIN Doddy Irawan Setyo Utomo. Menurutnya, pengembangan vaksin tersebut rencananya menggunakan metode partikel mirip virus (VLP). Ini yang dapat memicu terbentuknya antibodi.
“Partikel yang mirip virus ini nanti tak memiliki material genetik di dalamnya. Sehingga dia tidak radikal seperti virus aslinya yang bersifat infeksius,” kata Doddy, Minggu (15/10/2023).
Ia menyampaikan partikel tersebut dapat menampilkan epitop atau molekul yang bersifat antigenik. Ini dari empat jenis serotipe virus DBD, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4, secara sekaligus. Doddy mengatakan metode yang digunakan dalam pengembangan vaksin DBD buatan Indonesia berbeda dengan dua vaksin yang sudah beredar. Yakni Dengvaxia dan Qdenga yang sama-sama menggunakan metode pelemahan virus.