BRIN tidak menampik, informasi Bapanas RI yang menyebutkan produksi bawang putih masih sekitar lima persen. Dan, sebesar 95 persen bawang putih itu berasal dari impor. BRIN mengatakan, konsumen bawang di Indonesia lebih menyukai bawang impor. Karena ukurannya lebih besar dan harganya jauh lebih murah.
“Memang sama-sama tahu, impor (bawang) itu hampir 95 persen dari kebutuhan nasional kita. Lima persen (produksi bawang) itu dari kita, cuma yang menjadi masalah itu konsumen lebih suka bawa impor,” kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Hortikultura BRIN, Muhammad Prama Yufdy saat berbincang dengan PRO3 RRI, Rabu (15/5/2024).
Prama mengatakan, pada dasarnya petani Indonesia mampu produksi bawang putih dengan kualitas impor. Namun sayang, para petani Indonesia masih kesulitan mendapatkan bibit bawang tersebut. Oleh sebab itu, BRIN meminta, pemerintah serius menyelesaikan persoalan bibit unggul terkait bawang ini. Kemudian, pemerintah harus menjamin, hasil produksi bawang petani lokal harganya tidak anjlok.