Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, BPJS Kesehatan akan berbagi pengalaman dalam penerapan IT di Indonesia. Khususnya tentang sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurut dia, hal tersebut akan disampaikan pada perhelatan akbar “17th International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT) 2024 atau ISSA”, di Bali pada 6 hingga 8 Maret 2024. Ia menjelaskan, kegiatan itu akan membahas berbagai topik diskusi dengan pembicara kunci dari berbagai negara. BPJS Kesehatan, kata dia, akan menyampaikannya tentang penerapan IT di Indonesia, terutama sistem jaminan sosial nasional.
Selain itu, Ali menyampaikan kontribusi BPJS Kesehatan dalam keikutsertaan ISSA ini. Ia menilai kontribusi hal itu bisa berdampak pada pengembangan dan peningkatan sistem jaminan sosial di tingkat global. Menurut dia, technology information hub ini memungkinkan sebuah aplikasi dipakai berbagai negara. Terutama yang kaitannya dengan telemedicine, teleconsultation, dan berbagai macam sistem monitoring. Di sisi lain, Ali juga menyampaikan pentingnya masyarakat menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di bawah BPJS Kesehatan. Karena di dalam program JKN ini terkandung nilai gotong-royong dan budaya bangsa yang betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh ratusan juta masyarakat Indonesia.
“Peserta BPJS Kesehatan saat ini sudah 267 juta menginjak 268 juta orang, ya. Tinggal sedikit saja masyarakat Indonesia yang belum bergabung,” ujarnya. Untuk itu, bagi masyarakat yang belum menjadi mengikuti program JKN ini untuk segera menjadi peserta. Masyarakat harus segera mengecek keaktifannya jika ingin menjadi program JKN ini. “Jangan SAMPAI, mohon maaf, merasa menjadi peserta, padahal sudah tidak aktif,” ucapnya.