CEO JP Morgan, Jamie Dimon, memperingatkan bahwa pasar terlalu lengah terhadap risiko fiskal Amerika Serikat setelah Moody’s menurunkan peringkat utang AS dari Aaa menjadi Aa1. Ini menjadikan AS kehilangan peringkat kredit tertinggi dari seluruh tiga lembaga pemeringkat utama untuk pertama kalinya. Dimon menyoroti bahaya defisit anggaran yang membengkak dan utang negara yang telah mencapai US$36,2 triliun, serta kemungkinan stagflasi yang menurutnya lebih tinggi dari yang disadari pasar.
Penurunan peringkat terjadi di tengah upaya Presiden Trump mendorong kebijakan pemangkasan pajak dan belanja yang berpotensi menambah utang hingga US$5 triliun dalam 10 tahun. Moody’s menyatakan bahwa baik pemerintah maupun Kongres belum menunjukkan komitmen kuat untuk mengendalikan defisit fiskal. Meski demikian, Menteri Keuangan AS berusaha mengecilkan dampaknya, menyebut Moody’s sebagai indikator yang tertinggal.