Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) percepat relokasi bagi warga terdampak erupsi Gununga Lewotobi Laki-Laki. Opsi relokasi ini merupakan hasil kajian dari tinjauan Kepala BNPB bersama dengan Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG). Di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur pada hari sebelumnya. Desa ini terletak 4km dari puncak Lewotobi Laki-laki. Diketahui dari jejak lontaran material vulkanik pada erupsi tanggal 4 November yang lalu, salah satunya menyisakan lubang dengan diameter 13 meter dengan kedalaman empat meter.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto mengatakan, relokasi ini dilakukan karena pengungsian ini diperkiraan akan berjalan lama. Hal itu berdasarkan penjelasan dari Kepala Pusat PVMBG Hadi Wijaya terkait lokasi terdampak erupsi. Oleh karena itu, Suharyanto mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung api Lewotobi Laki-laki. Untuk memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa menunggu masa tanggap darurat selesai. Pada saat ini tim satgas penanganan erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki mulai melaksanakan pendataan terhadap masyarakat terdampak.
Berjalan pararel dengan upaya pendataan tersebut juga dilakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pihak pemerintah daerah setempat. Kepala BNPB juga menyampaikan, warga terdampak yang saat ini tinggal di pos pengungsian. Dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar 500 ribu rupiah per bulan per keluarga. Suharyanto juga menyampaikan mengenai hak aset milik masyarakat di wilayah terdampak kurang dari 7km, Suharyanto mengatakan bahwa aset tersebut tetap akan menjadi milik masyarakat. Hal ini akan menjadi materi pada rapat tingkat menteri mendatang. Dalam upaya relokasi ini, Suharyanto menekankan yang dipindahkan adalah tempat tinggal masyarakat namun untuk aset. Seperti lahan peternakan dan pertanian masih dapat diolah oleh masyarakat. Hingga hari ke-4 pascaerupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki tercatat sebanyak 5.816 jiwa mengungsi. Sebaran pengungsi antara lain di Kecamatan Wulanggitang, Titehena, Ile Bura, Demon Pagung, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka.