Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat Rabu, (18/9/24) pada pukul 09.41 WIB. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,0 kemudian diperbarui menjadi M 4,9. BMKG menjelaskan bahwa gempa ini akibat aktivitas Sesar Garsela. Dengan memperhatikan lokasi dan kedalamannya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal). Ia menjelaskan bahwa gempa ini dirasakan hingga daerah Majalaya hingga Garut dengan skala intensitas gempa yang beragam.
Ini menjadi catatan penting untuk membangun bangunan tahan gempa. Dan jika belum dapat membangun bangunan tahan gempa, bisa dengan cara membangun bangunan dengan bahan ringan yang didesain menarik seperti kayu dan bambu. Dari catatan BMKG, gempa di Sesar Garsela juga pernah terjadi pada 6 November 2016 Magnitudo 4,3. Kemudian pada 18 Juli 2017 dengan Magnitudo 3,7.
Gempa dangkal dengan kedalaman kurang dari 10 Km menyebabkan energi yang terpancar dari episenter (pusat gempa) sampai ke permukaan masih utuh. Sehingga dampak gempa pun semakin besar. Sesar Garsela hanya istilah untuk melihat sebaran gempa di daerah tersebut. Zona Garsela merupakan kawasan sumber gempa yang paling aktif di wilayah Jawa Barat. BMKG mencatat wilayah tersebut sering terjadi gempa, namun demikian hanya beberapa kali tercatat gempa dengan kekuatan yang merusak.