PT Bio Farma (Persero) tengah memproduksi vaksin virus corona (Covid-19) IndoVac dengan target 20 juta dosis pada tahap produksi pertama. Vaksin tersebut dikembangkan dengan platform subunit protein hasil kerjasama antara PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menyebut pihaknya langsung memutuskan untuk mulai produksi setelah memenuhi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) serta baru-baru ini mengantongi izin darurat penggunaan (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Honesti mengatakan jumlah tersebut dapat dinaikkan menjadi 40 juta dosis per tahun 2023 dengan penambahan fasilitas produksi. Selanjutnya kapasitas produksi bisa dinaikkan lagi menjadi 100 juta dosis per tahun pada 2024 tergantung pada kebutuhan dan permintaan. Honesti mengatakan pihaknya berupaya memasang harga vaksin per dosis di bawah Rp100 ribu. Harga tersebut menurutnya ‘miring’ karena berdasarkan self-assessment vaksin IndoVac memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga 80 persen.