Beras Oplosan Muncul, Pimpinan DPR: Harus Dihentikan

Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal meminta aparata penegak hukum (APH) untuk menindak praktik pemalsuan atau pengoplosan beras yang dikemas seolah-olah bernilai premium. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyebutkan, tindakan pengoplosan itu merugikan banyak orang. Cucun lantas menyinggung kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga yang salah satu modusnya melakukan blending agar bahan bakar minyak Pertalite menjadi Pertamax.

Menurut dia, aparat dapat melakukan tindakan yang sama terhadap kasus beras oplosan, yakni menindaknya secara hukum. Ia juga berharap Satuan Tugas Pangan lebih gencar menertibkan praktik-praktik oplosan tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket, dikemas seolah-olah premium, tapi kualitas dan kuantitasnya menipu. Temuan tersebut merupakan hasil investigasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan yang menunjukkan 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu. Beberapa merek tercatat menawarkan kemasan “5 kilogram (kg)” padahal isinya hanya 4,5 kg. Lalu banyak di antaranya mengklaim beras premium, padahal sebenarnya berkualitas biasa.

Search