Beras Makin Habis, 40 Persen Penggilingan Berhenti Produksi

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) mengakui masih kesulitan untuk memperoleh pasokan gabah yang siap digiling menjadi beras. Masa paceklik beras diproyeksi juga akan lebih panjang dari biasanya. Alhasil, tingginya harga beras akan dirasakan lebih lama oleh masyarakat. Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menyampaikan, suplai gabah pada penghujung tahun ini masih jauh dari kebutuhan penggilingan secara nasional. Mau tak mau, sebagian penggilingan memilih untuk berhenti produksi hingga suplai kembali normal. 

Oleh karena itu, Sutarto menilai, ketimbang pemerintah terus memberikan izin untuk pendirian penggilingan padi baru, lebih baik melakukan revitalisasi terhadap penggilingan yang ada saat ini. Sembari produksi beras terus diupayakan meningkat. “Jumlah penggilingan padi kita itu terlalu berlebih. Makanya kita mengimbau pemerintah jangan membangun baru dan konsentrasinya di Pulau Jawa,” katanya. 

Terkait dengan tingginya harga beras, menurut Sutarto, importasi beras tambahan 1,5 juta ton dapat langsung digelontorkan ke pasar untuk meredam harga di tengah masyarakat. Hal ini karena, akibat fenomena El Nino periode musim tanam yang seharusnya sudah dimulai Oktober lalu mundur hingga November. Dampaknya, musim panen kemungkinan juga akan mundur sehingga masa paceklik beras akan lebih lama. 

Search