Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa irigasi di kawasan hulu Sungai Gumbasa, Sigi berfungsi untuk mengairi lahan pertanian subur. Hal tersebut diungkapkannya usai mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Bendung dan Jaringan Irigasi Gumbasa, Sigi, Sulteng, Rabu (27/3/24) Menurut Basuki, Bendung Gumbasa setelah diperbaiki bisa mengairi sawah seluas 894 Ha, termasuk 190 Ha lokasi panen. Lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi ini sudah bisa ditanami padi tiga kali sejak 2023.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengingatkan pentingnya untuk terus melaksanakan pembangunan infrastruktur, termasuk bendung dan jaringan irigasi. Tersebar di seluruh tanah air untuk memastikan ketersediaan air bagi sawah, air bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Rehabiltasi Daerah Irigasi (DI) di Gumbasa telah dimulai sejak 2016, kemudian terjadi bencana di 2018. Tahun 2024 ini sudah selesai direhabilitasi.
Rehabilitasi Daerah Irigasi Gumbasa membutuhkan biaya yang tidak sedikit yakni sebesar Rp1,25 triliun. Dana itu dipergunakan untuk rekonstruksi satu bendung, 35km saluran primer, 52km saluran sekunder, 120km saluran tersier dan 82km saluran pembuang. Dirjen SDA Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia mengatakan peningkatan indeks penanaman padi dapat dilakukan karena Debit Andalan sebesar 33m3/detik. Sedangkan debit yang dibutuhkan untuk mengairi 8.180 ha sawah, hanya sekitar 13m3/detik, jadi air di kawasan pangan sangat berkecukupan. Bendung Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna. Dapat melayani lima Kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.