Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan 6 sektor industri prioritas yang akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga tahun 2045. Keenam sektor tersebut adalah industri berbasis sumber daya alam (SDA), industri dasar, industri berteknologi menengah-tinggi, industri barang konsumsi berkelanjutan, industri berbasis inovasi dan riset, serta industri kreatif. Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menekankan pentingnya sektor industri manufaktur dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan target agar sektor ini dapat berkontribusi sebesar 28% terhadap PDB pada tahun 2045.
Meskipun Indonesia saat ini berada dalam kategori berpendapatan menengah atas, dengan PDB per kapita di atas US$4.580, tantangan utama adalah penurunan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB sejak tahun 2005. Hal ini menghadirkan ancaman deindustrialisasi. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mendorong proses industrialisasi melalui penyederhanaan regulasi, penguatan kepastian hukum, persaingan usaha yang kuat, dan reformasi kelembagaan persaingan usaha.
Sasaran pemerintah adalah mencapai PDB per kapita di atas US$13.845 untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Upaya untuk meningkatkan kontribusi sektor manufaktur diharapkan dapat membantu mencapai target ini dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
