Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi pemulihan ekonomi di Pulau Dewata tetap berjalan, meskipun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak pada kenaikan inflasi. “Kenaikan BBM akan menyebabkan kenaikan inflasi, namun tidak akan berdampak secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali,” kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho.
Sementara bagi industri pariwisata, lanjut Trisno, kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan tarif transportasi dan tarif kamar hotel, sehingga menyebabkan pengeluaran wisata menjadi lebih mahal. Bagi wisatawan nusantara, menurunnya alokasi untuk pengeluaran tersier dan semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk berwisata, akan berdampak pada penurunan kemampuan untuk berwisata ke Bali. Meskipun minatnya masih tinggi.