Banjir mendorong jutaan orang untuk meninggalkan rumah mereka, membatasi pertumbuhan di beberapa komunitas yang makmur dan mempercepat kemunduran di komunitas lainnya. Hal ini diungkap oleh sebuah studi dari First Street Foundation yang merinci bagaimana perubahan iklim dan banjir mengubah tempat tinggal orang Amerika.
Dalam dua dekade pertama abad ke-21, ancaman banjir telah meyakinkan lebih dari 7 juta orang untuk menghindari daerah berisiko atau meninggalkan tempat-tempat yang berisiko. Peneliti menyatakan, perubahan iklim membuat badai menjadi lebih hebat dan meningkatkan intensitas hujan yang diakibatkan badai di wilayah Midwest. Dan dalam beberapa dekade mendatang, jutaan orang lainnya akan memutuskan bahwa hal ini terlalu berat untuk dijalani dan meninggalkan wilayah itu.
First Street menilai, sejauh ini mayoritas warga dan orang Amerika mengabaikan ancaman perubahan iklim ketika mereka memilih tempat tinggal. Florida, yang rentan terhadap naiknya air laut dan badai besar, berkembang pesat, misalnya. Namun hal ini tidak mencerminkan perilaku masyarakat setempat. Kebanyakan gerakan dilakukan dalam jarak pendek; orang-orang tinggal di dekat keluarga, teman, dan pekerjaan. Jeremy Porter, kepala penelitian di First Street, mengatakan ada hal lain yang perlu diperhatikan selain peningkatan populasi di negara-negara bagian Sun Belt.