Kasus COVID-19 belakangan waktu ini mengalami kenaikan yang signifikan. Hal tersebut diyakini akibat subvarian Omicron baru, yakni XBB dan BQ.1 yang kini sudah mendominasi 60 persen dari total kasus harian COVID-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun memprediksi puncak gelombang subvarian Omicron ini bakal terjadi dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, puncak Omicron baru ini kemungkinan tidak separah varian Delta pada tahun lalu. Menurut Budi, Omicron XBB diprediksi hanya mencapai 20 ribu kasus sehari. Sementara puncak gelombang Delta dicapai pada 15 Juli 2021 dengan 56.757 kasus dalam sehari.
Puncak kasus COVID-19 disebutnya bisa terlihat dari tren kenaikan positivity rate. Jika terjadi kenaikan konsisten dua hingga tiga kali lipat setiap hari, maka kasus harian COVID-19 belum melewati puncaknya. Namun, sebaliknya, jika kenaikan menurun bahkan melandai, kemungkinan puncak kasus COVID-19 sudah terlewati. Sementara saat ini, tren kasus harian disebut bakal terus meningkat hingga akhir bulan di tengah positivity rate masih jauh di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).