Bahaya Data Kependudukan Bocor, Nama Ibu Bisa Dipakai untuk Autentikasi Bank

Dugaan hacker mencuri dan menjual data penduduk Indonesia yang dikelola pemerintah kembali terjadi. Kali ini, sebanyak 337 juta data kependudukan diduga bocor ke tangan peretas.  Kebocoran data ini diungkap pertama kali oleh akun Daily Dark Web di Twitter pada Sabtu (15/7/2023). Disebutkan bahwa 337.225.465 baris data kependudukan yang dikelola Direktorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) dijual di forum hacker

Dalam tangkap layar laman forum hacker, si peretas dengan nama akun RRR mengklaim mendapatkan 337 juta baris data itu dari website resmi dukcapil.kemendagri.go.id. Ratusan juta data itu berisikan NIK, tempat tanggal lahir, agama, status kawin, akta cerai, nama ibu, pekerjaan, nomor paspor, hingga jenis disabilitas.

Pakar forensik digital dan komputer dari Vaksincom, Alfons Tanujaya ikut menyoroti kasus dugaan kebocoran 337 juta baris data kependudukan, termasuk nama ibu, yang dikelola pemerintah. Dia mengingatkan bahaya kebocoran nama ibu karena bisa dipakai oleh pihak tak bertanggung jawab untuk membobol rekening bank seseorang.  

Search