Gunung Semeru, Jawa Timur meletus. Letusan terjadi pada pukul 04:59 WIB, Kamis (15/2/2024). Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian mengatakan, tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 800 meter dari puncak. “Kurang lebih 4.476 meter di atas permukaan laut,” katanya, dikutip rri.co.id dari situs resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Berdasarkan pengamatan petugas, kolom abu berwarna putih, hingga kelabu, dengan intensitas tebal ke arah timur laut. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 132 detik,” ujarnya. Status gunung api itu saat ini Level III atau Siaga. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak,” ucapnya. Ia juga mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak, karena rawan bahaya lontaran batu. Terlebih, bukan tidak mungkin batu yang dilontarkan merupakan batu pijar. “Waspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil,” katanya.