Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah, telah menyiapkan antisipasi potensi rob yang diperkirakan mencapai ketinggian satu meter di wilayah pantai utara (pantura) Jawa pada Desember 2023. Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan, prediksi BMKG dari Stasiun Maritim Tanjung Emas itu telah diterima dan telah ditindaklanjuti dengan langkah kesiapsiagaan. Menurut dia, pembersihan saluran air juga telah dilakukan jauh-jauh hari, yakni sejak periode Juni 2023 atau saat masih musim kemarau hingga sekarang. Hingga saat ini, BPBD bersama sejumlah instansi terkait seperti DPU dan BBWS Pemali Juana terus berkoordinasi. Apalagi, kata dia, dalam beberapa waktu lalu terjadi gangguan fungsi di rumah pompa Sungai Tenggang dan Sringin yang diakibatkan oleh sampah, terutama ranting-ranting pohon yang merusak propeler atau baling-baling.
Endro mengatakan prakiraan BMKG mengenai potensi rob tersebut juga telah disampaikan ke wali kota Semarang yang langsung turun aktif mengontrol dan memimpin pantauan di lapangan. Meski demikian, ia mengingatkan upaya antisipasi dan penanganan bencana hidrometeorologi tak bisa dilakukan oleh pemerintah sendirian, melainkan juga membutuhkan peran masyarakat.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat saling mengingatkan, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai. Sebagai informasi, BMKG memprediksi pada awal Desember 2023 ini akan terjadi fenomena rob dengan ketinggian mencapai sampai satu meter. Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang memprediksi pada awal musim hujan ada peningkatan ketinggian air pasang laut. Kenaikan air laut diprediksi akan mulai terjadi sekitar 2 sampai dengan 5 Desember, dan 18 hingga tanggal 21 Desember 2023