Anggota Komisi I: Rencana TNI Berbisnis Ada Kaitannya dengan Kesejahteraan Prajurit

Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan mengatakan, alasan ide TNI boleh berbisnis yakni demi meningkatkan kesejahteraan prajurit. “Itu menurut hemat kami itu ada kaitannya dengan pemenuhan anggaran untuk Kemenhan. Ada kaitannya dengan kesejahteraan prajurit,” kata Syarief dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (24/7/2024) petang.

Berdasarkan asumsi Syarief, jika TNI berbisnis, hal itu bisa memenuhi kebutuhan dasar para prajurit. “Memenuhi kebutuhan motivasi mereka untuk berprestasi. Itu akan semakin meningkatkan ketahanan kita. TNI berbisnis untuk kesejahteraan prajurit,” ujar Wakil Ketua MPR itu. Syarief juga mengatakan bahwa anggaran Kementerian Pertahanan RI sangat minim. Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu menyebutkan, dari tahun 2020 sampai 2024, anggaran Kemenhan hanya berkisar antara Rp 127 sampai 139 triliun.

Sementara itu, dalam forum yang sama, Ketua Centra Initiative Al Araf mengatakan, untuk menaikkan anggaran pertahanan tidak perlu sampai merevisi Undang-Undang TNI. Upaya menaikkan anggaran pertahanan, kata Al Araf, tergantung langkah dari pemerintah dan DPR. Al Araf mengatakan, hal yang menjadi masalah adalah bagaimana mengimplementasikan kenaikan kesejahteraan prajurit.

Search