Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beban fiskal negara kini terus meningkat karena konsumsi LPG mengalami peningkatan tiap tahun. Pada 2022, kata Airlangga, pemerintah memberikan subsidi untuk 7,8 juta ton LPG. Menurut Airlangga, subsidi gas LPG pada tahun ini diperkirakaan mencapai Rp 117 triliun.
Untuk mengatasi masalah itu, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah akan memperluas jaringan gas ke rumah tangga. Sebab, kata dia, sambungan jaringan gas saat ini baru mencapai 835 ribu rumah tangga, di mana sebanyak 594 ribu dibangun pemerintah dan 241 ribu dibangun PT Perusahaan Gas Negara. Menurut Airlangga, pemerintah ingin terus meningkatkan jumlah sambungan jaringan gas ke rumah tangga. Pemerintah menargetkan sebanyak 2,5 juta jaringan gas pada 2024.
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan aturan sehingga pihak swasta bisa ikut dalam pengembangan jaringan gas. “Nah caranya tentu merubah perpres sehingga memungkinkan pihak swasta bisa ikut di dalam pengembangan jaringan gas kota. Nah tentu pengembangan ini membutuhkan revisi daripada peraturan presiden, sehingga dalam peraturan presiden nanti akan ditunjuk Menteri ESDM sebagai penanggung jawab untuk kerja sama KPBU,” jelas dia.