Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) tidak akan dilakukan tergesa-gesa. Proyek sepanjang 946 kilometer dari Tangerang hingga Gresik ini memerlukan perencanaan matang, terutama mengingat skala investasi yang sangat besar. Saat ini, pemerintah terus menyusun dan memperbarui konsep pembangunan tanggul laut agar sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden juga menginginkan tanggul ini tidak hanya dibangun di Jakarta, tetapi mencakup Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Tanggul Laut Raksasa telah diperintahkan oleh Presiden Prabowo dan akan dikoordinasikan oleh AHY. Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menegaskan bahwa proyek ini memiliki potensi investasi besar. Selain sebagai infrastruktur pertahanan dari ancaman banjir rob, tanggul laut ini dapat dimanfaatkan untuk pendapatan jalan tol, penjualan listrik, hingga pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung. Dengan perencanaan yang matang, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan ekologis yang berkelanjutan.