Sebanyak 223 siswa dari tingkat TK hingga SMA di Kota Bogor telah dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden tersebut telah ditanggapi oleh Komisi IX DPR, yang menagih janji evaluasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) atas kasus serupa sebelumnya. Ditekankan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini bahwa pengawasan ketat seharusnya sudah dilakukan oleh BGN sesuai komitmen dalam rapat dengar pendapat. Karena keterbatasan SDM di BGN, pengawasan lapangan dinilai harus dilibatkan bersama pemda, sekolah, BPOM, dan puskesmas. Pengawasan menyeluruh dianggap penting demi mencegah terulangnya kasus keracunan massal di lokasi lain.
Kasus keracunan tersebut tengah diselidiki secara epidemiologis di 13 sekolah, dan tercatat hingga 12 Mei, 18 siswa masih dirawat inap. Meskipun persentase kejadian relatif kecil, Yahya menilai kasus ini tidak bisa diabaikan karena telah melibatkan ratusan siswa. Ditegaskan pula bahwa keberhasilan program MBG tidak boleh menutup mata terhadap risiko keamanan pangan yang terjadi. Komisi IX DPR meminta agar langkah korektif segera diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Disebutkan bahwa kasus keracunan sebelumnya telah terjadi, sehingga insiden kali ini seharusnya bisa dicegah jika pengawasan dilakukan secara maksimal.