Habib Luthfi Memimpin Kegiatan Doa Nisfu Sya’ban di Pekalongan

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Muhammad Luthfi Ali Yahya (Habib Luthfi) memimpin kegiatan doa Nisfu Sya’ban di Kanzus Sholawat, kota Pekalongan, Jawa Tengah pada hari Sabtu (24/02/24). Pembacaan doa Nisfu Sya’ban dilakukan setelah sebelumnya didahului dengan sholat Maghrib dan diakhiri dengan Sholat Isya berjamaah diikuti ribuan masyarakat kota Pekalongan.

Sebagaimana diketahui malam Nisfu Sya’ban berada antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Secara harfiah, Nisfu dapat diartikan sebagai pertengahan, sementara Sya’ban yaitu bulan Sya’ban (bulan kedelapan dalam kalender Qomariyah).

Dalam tausyiahnya singkatnya, Habib Muhdor Ahmad Assegaf, salah satu santri utama Habib Luthfi, menyampaikan bahwa malam Nisfu Sya’ban diyakini sebagai sebuah malam dimana doa yang dipanjatkan akan dikabulkan (diijabah) oleh Allah SWT. Dalam riwayat disebutkan bahwa terdapat 5 malam yang sangat istimewa yaitu: malam Jum’at, malam pertama bulan Radjab, malam 2 hari raya (Iedul Fithri dan Iedul Adha) dan malam Nisfu Sya’ban. Habib Muhdor menegaskan bahwa salah satu bulan yang dicintai oleh Nabi Muhammad SAW adalah bulan Sya’ban. Pada bulan Sya’ban lah turun perintah sholawat kepada Rasulullah SAW (surat Al Ahzab ayat 56: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” Habib Muhdor menutup tausiahnya dengan memberikan tambahan penjelasan tentang keutamaan bulan Sya’ban dimana Rasulullah SAW bersabda “Sya’ban adalah bulanku”. Di bulan Sya’banlah dikisahkan dalam Riwayat bahwa Nabi membelah rembulan menjadi dua dan juga untuk pertama kalinya dipindahkan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.

Search